-->

Rabu, 13 Juli 2011

PUYAN:"Skak Mat Boy Band" part 3



(Sambungan PUYAN:"Skak Mat Boyband"part 2)
Sebelum baca postingan ini,Dhika mau ngasih kabar kalo sebenernya, 7 Juli 2011 yang lalu Dhika ulang tahun yang ke 17 tahun(gak usah protes!),sweet seventeen...hehehehe..
jadi mumpung temen-temen pada mampir ke expecto patronoum-nya Dhika ini,Dhika mau semua nyanyi lagu hymne ultah..oke? 1....2....3...
"Cium lilinnya,cium lilinnya sekarang juga...
sekaraaaaang juuuugaa...
seeekarang juuuugaaaa....!"
Dhika mewek..hiks...
makasih..
(gak bisa ngomong apa lagi,udah terlanjur mewek,sibuk nyapu ingus..)
***
Seperti diceritakan di part sebelumnya,bahwa Tama nemuin surat wasiat dari seorang matan personil boyband legendaris.dan setelah melakukan perundingan hebat,ketat dengan Puyan,sampai hampir membuat Puyan membunuh Tama dengan meracuninya dengan tabung gas elpiji ukuran 3 kg!mereka akhirnya memutuskan untuk menemui Wawan,Ivan,dan Able yang menurut penerawangan Tama yang ada kaitan keluarga sama Ki Joko Bodo berada di rumah Able dan sedang melakukan ritual suci yang sering dilakukan oleh para pertapa-pertapa zaman dulu:MAIN CATUR!!!!

dengan mengendarai motor bebek Puyan,2 anak manusia salah kodrat ini pun,meluncur ke rumah Able yang gak seberapa jauh dari rumah Puyan.
begitu sampai,mereka berdua langsung balik lagi ke rumah Puyan!
eh,salah,maksudnya,begitu sampai mereka langsung nerobos masuk ke kamar Able,dan di sana,mereka menemukan Wawan dan Able udah tanpa baju dan cuman tanpa kolor doank,sedangkan Ivan dengan senyum menyulut rokoknya.
"gak nyangka gue,Van!"Puyan kaget
"Maksud kau apa?"tanya Ivan dengan logat bataknya
"ternyata lu,tega main ama temen-temen lu sendiri!sadar,Van!mereka ini cowok orang!"
"Ngaco kau,Yan!ngomong apa sih,Kau?"
"Van,jujur,elu emank ganteng,tapi kalo jadi homo pilih-pilih cowok,dong!masa lu nafsu sama barang beginian!di pasar banyak yang kayak gini,mah di obral!"
"Bah!asal bicara kau,Yan! belum pErnah mata kau itu di cungkil!"kata Ivan,"mErEka ini kalah main catur lawan aku,taruhannya buka baju!otak kau lah,yang mEsum itu!"
Puyan ketawa,"Sori,Van!gue pikir hasrat lu udah sekong!"
"pala kau tu yang sEkong!"
Able yang lagi main catur sama Wawan cuman ketawa-ketawa menanggapi obrolan Puyan-Ivan.
"Napa lagi elu pake ketawa,Ble?"Wawan heran.
Able gak nyahut,dia masih ketawa-ketawa.
"wah,gila ni orang.."gerutu Wawan.
"Bisa aja,lu,Wan.."sahut Able
Wawan meringis,sebenarnya ia ingin sekali melanjutkan omongannya,tapi ia keburu sadar bencana yang akan menimpanya jika si dewa budeg terus di ajak berkicau,perang Irak-Amerika akan terjadi lagi!
ia malah menanyakan kedatangan Puyan dan Tama yang tiba-tiba.
"Tumben,lu pada ke sini,biasanya jam segini lu dah molor.."
"ada hal penting.."jawab Puyan,"Tama nemuin surat wasiat..."
"Lu kata ni zaman aladin surat wasiat.."
"serius,Wan.."Puyan meyakinkan,"iya,khan,Tam?"
"heeh,gue awalnya ,khan mancing di bandara,terus gue makan di deket situ,nah,pas gue nyangkul di pekarangan belakang ruman sepupu gue waktu mau nanam pohon cabe,gue nemuin surat wasiat..."jawab Tama.
"apa sisi surat itu,Tam?"tanya Ivan penasaran.
"isinya itu tulisan,Van!"jawab Tama yakin.
Ivan melototi Tama,juga yang lainnya,semuanya pasang tampang kriminal ke arah Tama.
"kalo isinya bom,bukan surat wasiat namanya,tam!"kata Wawan.
"Elu yang salah,Wan!"sanggah tama.
"Apanya yang salah?"
"kalo isinya bom,itu artinya teror,kalo suart wasiat itu isnya tulisan!!"
"Tuh,khan,Wan!gue aja tadi hampir mau bunuh dia!"kata Puyan.
"Ah,cape gue..mending ceritain,deh,Tam,apa bunyi tulisan yang di surat wasiat itu?"
tanya Wawan.
"Gak ada..."
"Gak ada gimana maksudnya,Tam?"
"Tulisan mah gak ada bunyinya,Wan.Yang ada tu bacaannya..."
Wawan menatap tama nanar,"terserah elu aja deh,Tam...gue mau bunuh diri aja.."
teman-teman yang lain menyabarkan wawan,hanya Able yang mengusap-usap punggung Tama,"Udah,sabar,tam,si Wawan emang gitu orangya,gak usah di ambil hati..."
"Khan,gue yang di zalimi,Ble,kenapa Tama yang di sabar-sabarin?"protes Wawan.
"Elu,sih,makanya jangan nyolot...!"sahut Able.
Wawan mau nangis,"Yan,Van,gue bisa minta tolong gak?"
"Apa?"
"bisa gak elu jual aja anak tuyul berdua ni di pasar,atau tuker ama beras...cape gue.."
"Hus,gak boleh,lah,kau ngomong macam itu,Wan!mErEka ini sahabat kau,lagipula,tak kan ada yang mau bEli mereka,palagi tukar dEngan bEras!"bujuk Ivan
"udah,ah!"kata Puyan,"mending elu kasih suratnya langsung sama mereka,Tam,biar mereka baca,palagi si cingur satu nih!"Puyan nunjuk Able,yang ditunjuk malah tersipu,"ampe biru mulut lo,gak bakal ngarti dia.."
Tama lalu menyerahkan surat wasiat itu pada teman-temannya,mereka lalu bergantian membacanya.
"Gue ragu,nih.."komentar Wawan gitu kelar baca.
"ragu napa?"
"gak punya materai nih surat..."
"emang semua surat wasiat itu harus pake materai,Wan?"tanya Tama oon.
"Gue juga gak tahu...cuman feeling gue ragu sama ni surat!"
"Feeling?feeling apaan?nonton,yuk?"Tama masih kumat telminya.
"Itu,feeling!Gue gampar juga lo?"
"Gue itu paling suka gampar pemandangan,apalagi kalo pemandangan sawah,Wan,keren,deh!"Puyan ikut-ikutan.
"Wah,ni anak tuyul dua biji minta di sembelih kayaknya!"
Puyan dan Tama cuman nyengir,bedanya cuman karena Tama gak tau kenapa mesti nyengir.
"sEbaiknya kita ikuti apa kata surat wasiat ini,sapa tau ini mEmang rEzEki kita jadi artis terkenal..."saran Ivan
"kalo menurut gue,kita lebih baik ikutan apa kata surat wasiat ini.."sabda Able.
"Khan aku sudah cakap itu,blE,kEnapa pakai kau ulang pula!"
"Oh,gak bisa begitu,Van.."sahut Able gak nyambung,"apa salahnya kita ikutin surat ini,sapa tau rezeki kita,iya,gak?"
"Aku tadi juga ngomong bEgitu!!"
"pendapat lu gak beralasan,Van.."
"Apa pula,kau,BlE!!"
"surat wasiat itu gak perlu pake materai,soalnya surat wasiat ini dikubur di tanah..!"
"Bah!Bukan aku yang bilang matErai,ini si Wawan!!"
"Ngpaian nyuruh wawan beli materai!"
Puyan kayaknya udah sebel ngeliat debat konyol Able dan Ivan langsung niup kuping Able kenceng-kenceng!dan ajaibnya Able cuman diem.
"Nah,dia udah diem,itu bagus.."kaya Wawan,"sekarang keputusannya kita turutin surat ini atau gak?"
Able udah mau angkat bicara,tapi Puyan keburu mgamcem pake kepalan tangannya yang keliatan urat-urat ijonya!
"setuju!!!"kata mereka serempak.
"setuju apaan?belum mutusin.."ralat Wawan,"pan gue nanya dulu,turutin apa gak?"
"turutiiiiinnn!!!"
"oke,keputusannya,kita turutin surat itu"putus Wawan,"sekarang,kita perlu nama boyband kita..ada usul?"
"gimana kalo namanya bakti karya?"usul Tama
"bikin koperasi apa Boyband?"
"kalo namanya handsomE boys?"usul Ivan
"sadar diri,Van.."
"gue punya ide!!"kata Able tiba-tiba.(kali ini dia nyambung)"gimana kalo namanya Skak Mat!soalnya tadi kita lagi main catur.."
semuanya keciali Puyan setuju dan agak kaget karena Able tiba-tiba punya ide bagus,dan itu biasanya cuman muncul 80 tahun sekali,bareng ama munculnya komet!
"Kenapa lu masih ragu,yan?"tanya tama pada Puyan.
"Kasih gue waktu buat mikir dulu..."
"Berapa lama,Yan?"
"kira-kira 5 bulan..."
empat pasang sendal serentak nimpuk ke jidat Puyan.
"Iya,deh,gue setuju.."sahut Puyan akhirnya sambil usap-usap jidatnya yang warnanya udah biru-merah gelap.
"nah,sekarang,kita perlu manajer.."kata wawan.
semuanya pada mikir,dan seperti biasa,inspirasi 5 sekawan bangor ini selalu didapat sari hal-hal konyol.kali ini pas lagi asyik-asyiknya mikir,tiba-tiba handphone Tama berdering dengan lagu "The Changcuters"nya yang berjudul hijrah ke London.
"London..Londooooon..
ingin ku ke sana..
London...Londoooon...
pergi menyusulnya.."
mereka saling bertatapan penuh rasa cinta,meski setelah itu Puyan muntah-muntah,tapi mereka dengan yakin berkata..
"ZAKY!!"
BERSAMBUNG....

Aduh,sori,friends,lama postingnya,soalnya modem Dhika kartunya rese' banget,suka gak konek..tapi semoga saja gak bikin semangat kalian buat nunggu postingan serial Puyan luntur..tankyu banget..
oh,iya,dhika juga mau ngucapin selamat buat Pak Djohar Arifin sebagai Ketua PSSI yang baru,semoga indonesia bisa meraih banyak gelar,amiin,dan semoga saya cepat dinikahkan dengan Acha Septriasa Amiiiiiinnn!!!
bravo HAM!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar